Tali PP Multifilament: Bahan Dasar, Kelebihan, dan Kekurangan

tali pp multifilament

Salah satu jenis tali yang populer dan sering digunakan oleh masyarakat yaitu polypropylene. Menurut sumber creativemechanisms, polypropylene (PP) merupakan polimer tambahan atau termoplastik yang terbuat dari kombinasi monomer propilena.

 Polypropylene ini dapat digunakan dalam berbagai pengaplikasian misalnya memasukkan kemasan untuk produk konsumen. Kemudian Polypropylene ini suku cadang plastik yang digunakan untuk berbagai industri termasuk industri otomotif, dan tekstil.

Jenis tali polypropylene (PP) ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu tali PP monofilament dan tali PP multifilament. Kali ini yang akan dibahas mengenai tali PP multifilament.

Bahwasannya, tali pp multifilament ini dibuat dari serat-serat stapel atau filamen sintetik yang dapat memberikan antihan (twist) sehingga menjadi suatu untaian yang kontinu.

Selain itu juga, tali PP multifilament ini dapat digunakan untuk sejumlah tugas seperti mengikat gear di mobil, truk, atau trailer, dapat digunakan untuk berkemah atau berburu. Kemudian bisa juga digunakan di laut seperti mengamankan ski air dengan tali pengikat.

Tali ini sangat ideal untuk pengaplikasian utilitas umum. Untuk lebih jelas seperti apa tali PP multifilament ini dan bagaimana proses bahan dasarnya. Yuk simak berikut ini!

tali pp multifilament

Tali PP Multifilament

Tali PP multifilament ini merupakan tali yang terbuat dari bahan plastik sintesis polypropylene. Jenis tali PP ini juga memiliki ukuran serat yang lebih kecil. Kemudian tali PP multifilament memiliki jumlah 3 strand untuk ukuran kecil, dan ukuran yang besar memiliki jumlah 8 strand. 

Kegunaan dari tali PP multifilament ini yang biasa dilakukan masyarakat umum yaitu mengikat, menambat, dan menarik. 

Tali PP multifilament ini juga dapat mengambang di air, dengan ukuran 6 hingga 144 mm, untuk ukuran kecil terdiri dari 3 lilitan dan ukuran besar mempunyai 8 lilitan.

Adapun juga tali PP multifilament yang memiliki 3-4 strand yang bisa digunakan untuk membuat simpul yang lembut dan kuat. Hal ini bisa digunakan untuk kegiatan berkemah, dan keperluan industri. Tali PP multifilament ini jenis polypropylene yang kuat, memiliki serat tipis hingga terlihat mirip dengan nilon.

Umumnya tali PP multifilament ini warna dasarnya adalah putih dan juga memiliki bentuk tali yang dipilin dan dikepang.   

Bahan Dasar Tali Multifilament

Bahan Dasar Tali Multifilament

Membahas mengenai tali, tali tersedia berbagai jenis dan memiliki berbagai tujuan. Dimulai dari mengenal bahan tali yaitu fiber.

Pada pembuatan tali ini terdapat beberapa tahapan proses seperti serat (fiber) dan filamen hingga dibentuk menjadi benang. Selanjutnya benang tersebut akan dipilin, dikepang, atau dianyam.

Pada proses fiber dan filamen, dimulai dari serat alami yang mentah yang sebelumnya akan dilumasi terlebih dahulu dengan minyak. Kemudian, serat tersebut dimasukan ke dalam mesin untuk dihilangkan kotoran yang ada di serat.

Selain itu Anda bisa meluruskan, memisahkan, dan menyisirnya menggunakan set sisir baja bergerigi yang saling berdekatan. Sehingga, hasil dari serat yang kontinu ini disebut dengan sliver.

Nah, untuk mendapatkan hasil sliver ini menggunakan mesin carding. Karena, mesin carding ini merupakan salah satu mesin yang memiliki peranan penting untuk menentukan kualitas hasil produksi. 

Kemudian, sliver ini akan dijalankan menggunakan mesin drawing. Tujuan dari mesin drawing ini agar dapat memproses sliver carding dan bisa mendapatkan sliver yang rata. Kemudian, sebelum diplintir menjadi benang dilakukan pengompresan.

Selanjutnya pada konstruksi tali atau benang ini memiliki bentuk yang terdiri dari dipintal (twisted) dan bentuk tali yang dianyam (braided).

Jika benang yang memiliki pintalan ke arah kanan, maka untaian dari tali berputar ke arah kanan biasanya disebut dengan putaran berbentuk “z”. Adapun benang yang memiliki pintalan ke kiri dengan untaian dari tali berputar ke arah kiri dinamakan putaran berbentuk “s”.

Sedangkan, konstruksi fiber pada tali ini dilihat dari banyaknya jumlah stand. Setiap tali memiliki strand dan juga ply atau yarns yang dapat membentuk tali.  

Terdapat dua cara agar dapat mengukur tali yaitu dengan mengukur diameter menggunakan sigmat, dan kelilingnya menggunakan meteran. Sebutan untuk cara mengukur kelilingnya yaitu cir atau circumference. Lalu untuk diameter dinyatakan inci.

Kemudian, pada serat tali ini memiliki batas usia pemakaian. Adapun hal yang mempengaruhi usia tali yaitu breaking load (kekuatan tali), ketahanan gesek (abrasion properties), ketahanan terhadap hentakan (strech properties), ketahanan terhadap sinar matahari.

Terdapat dua macam serat atau fiber yaitu serat alami dan sintetis. Serat alami terbuat dari bahan tumbuhan dan hewan yang bisa mengalami pelapukan, seperti kertas, kapas, asbes dan lain sebagainya.

Sedangkan, serat sintetis merupakan serat yang terbuat senyawa kimia yang kemudian diproses menjadi kaca, logam dan kabron.

Bahan serat tersedia dalam berbagai produk yang berbeda. Mulai dari produk kecil hingga produk besar yang memukau. Padahal jika diketahui serat atau fiber hanya berbentuk mirip benang kecil yang ternyata bisa menciptakan banyak sekali produk-produk bermanfaat.

Salah satunya adalah produk tali PP multifilament. Umumnya tali PP multifilament ini terbuat dari serat polypropylene. Serat atau fiber ini terbuat dari bahan sintetis atau buatan manusia. Kemudian, pada serat polypropylene juga digunakan untuk memproduksi barang-barang yang terbuat dari plastik.

Kualitas sendiri tidak perlu diragukan lagi karena serat yang satu ini sangat kuat dan cocok dijadikan sebagai fiber material untuk tali PP multifilament.

Serat atau fiber adalah salah satu bahan yang paling umum digunakan untuk menghasilkan produk yang kita gunakan setiap hari.

Bahan Dasar Tali Multifilamen

Jenis dari Serat (Fiber)

Adapun jenis-jenis dari serat (fiber) yaitu

1. Staple Fibre

Serat sintetis ini pertama kali dibuat pada di tahun 1950. Kemudian serat dibuat dari bahan tumbuhan atau serat alami. Serat ini relatif pendek sesuai dengan bahan tanaman berasal.

Jika Anda memelintir serat-serat menjadi ubi, serat-serat tersebut akan mencuat keluar dari tali, yang berarti tali akan menjadi kasar atau berbulu.

Hal ini tergantung pada kelembutan dan panjang serat yang digunakan. Tali sintetis kadang memerlukan kelenturan. Untuk mencapai sifat-sifat ini, serat tidak licin dan dapat dipotong menjadi pendek serta bisa dibuat dalam konstruksi stapel.

Staple Fibre

2. Multifilament atau Kontinu

Serat kontinu ini terbuat dari bahan sintetis yang memungkinkan tali dibuat dengan panjang berapa pun. Jika Anda memelintir serat-serat ini bersama-sama, serat-serat ini akan membentuk tali filamen yang berkesinambungan. Tali multifilamen ini memiliki sifat yang lembut dan halus dalam sentuhan.

Multifilament

3. Monofilament

Monofilamen klasik ini dapat digunakan dalam pancing dan senar. Kemudian pada serat kontinu yang memiliki diameter lebih besar disebut serat ultifilamen.

Serat monofilamen memiliki karakter yang kaku dan keras, sehingga sering disebut sebagai kabel monofilamen. Tali yang terbuat dari kabel monofilamen ini berbeda dengan multifilamen karena tidak fleksibel. Artinya multifilamen ini lebih halus dan juga tidak akan memiliki jumlah filamen yang sama.

Monofilament

4. Konstruksi Film (Split Filament atau Fibrillated Tape)

Bahan sintesis ini dapat diekstrusi menjadi pita datar ketika dipelintir dan dapat terbelah sepanjang panjangnya menjadi serat datar. Hal ini sangat jelas bahwa cara ini mudah dan ekonomis dalam membuat tali. Polypropylene adalah bahan yang paling umum digunakan untuk konstruksi film.

Split Filament

Polipropilena (PP)

Polypropylene saat ini menempati posisi keempat di belakang kelas serat seperti poliester, nilon dan akrilik.

Namun demikian, tidak seperti serat komoditas lainnya, penggunaan serat ini digunakan sebagai pakaian jadi dan tekstil rumah tangga dan aplikasi industri lainnya.

Bahwasannya serat propilena ini memiliki rasio penarikan yang berbeda dan bisa mempengaruhi kualitas filamen serat.

Tingkat penarikan yang lebih tinggi pada dasarnya dapat meningkatkan kekuatan serat pada saat melakukan pekerjaan seperti memperkuat beton dan mengurangi risiko retak.

Tahap produksi serat polypropylene menetapkan rasio penarikan, sehingga sangat penting bagi pemilik bisnis untuk mencari produk atau vendor yang bisa membantu memenuhi kebutuhan khusus mereka.

Ketika menggunakan polypropylene dengan rasio penarikan rendah akan mengalami integritas beton jika keduanya dicampur.

Polypropylene sendiri memiliki beberapa nama brand seperti Superfilm, Proplon, Meraklon, Maniine, Polypro, Danafiex dan lain sebagainya.

Polypropylene memiliki densitas rata-rata 0,91, titik leleh 165°C, dan meregang sebesar 35% sebelum putus. Polypropylene dikembangkan setelah Nilon dan Polyester, karena diperlukan tali apung, kekuatan putusnya sekitar 65% dari kekuatan nilon.

Tali polypropylene dapat digunakan untuk tujuan umum seperti menangkap ikan. Tali yang digunakan ini tidak mahal, dan relatif kuat. Mereka memiliki tingkat abrasivitas yang sedang tetapi terpengaruh oleh sinar matahari sehingga perlu ditutupi saat tidak digunakan. Terutama di iklim tropis.

Tali ini sangat ringan sehingga dapat mengapung dengan baik dan karena itu menjadi tali apung yang sangat baik untuk berbagai pengaplikasian dalam memancing. Kemudian, konstruksi film atau filamen split dari serat polypropylene ini banyak digunakan dalam membuat tali polipropilen.

Apabila dipelintir bersama-sama, metode ini jauh lebih murah dan lebih mudah daripada menggunakan tali multifilamen.

Konstruksi multifilamen dan polipropilena dapat digunakan bersamaan dengan tujuan untuk menghasilkan tali yang halus, serta fleksibel dengan biaya sedikit dibandingkan nilon atau poliester.

Bahwasannya tali monofilamen polypropylene lebih umum diproduksi karena lebih murah daripada multifilamen, tapi tidak semurah split filamen. Salah satu contoh manline yang dibuat dari serat monofilamen polipropilen timbul.

Pada manline ini memiliki ketahanan dan kekuatan abrasi yang lebih besar daripada tali konstruksi film, tetapi sedikit lebih mahal.

Pada serat polypropylene ini tersedia dalam berbagai warna. Kemudian dapat menjadikannya pelengkap yang ideal untuk pekerjaan bangunan.

Selanjutnya, pada polypropylene ini bisa digunakan sebagai bahan penguat, berikut alasannya:

  1. Memiliki sifat serbaguna. Sebagian besar teknik pemrosesan bisa digunakan dalam pengaplikasian yang berbeda. Karena mereka adalah bahan plastik memiliki densitas terendah, dan bahan yang digunakan lebih rendah untuk mendapatkan produk jadi.
  2. Memiliki sifat mekanik. Artinya polypropylene ini dapat mencapai kekuatan benturan dan kekakuan yang baik.
  3. Memiliki sifat kimia. Sifat ini menjelaskan bahwa polypropylene ini tahan terhadap kimia dan pelarut umum.
  4. Memiliki stabilitas dimensi yang baik saat terpapar suhu tinggi.
  5. Dapat mencegah transfer kelembaban.
  6. Menggunakan serat polipropilen ini Anda bisa hemat biaya, cepat dan mudah digunakan alternatif untuk metode penguatan. Ini mengurangi pembentukan retraksi atau retakan kontraksi. Selain itu Menghemat waktu selama proses konstruksi.
  7. Hal ini mengurangi biaya konstruksi karena memerlukan lebih sedikit langkah selama pelaksanaannya. Memperkuat perilaku secara konsisten.
  8. Menggunakan serat polipropilen dapat meningkatkan resistensi, dan memberikan keamanan pada pekerjaan bangunan, penguatan 3D, serta ketahanan traksi yang tinggi.
  9. Memiliki konstruksi tiga untai yang rapat, kuat dan tahan lama.
  10. Meskipun sering diikat dan dilepas. Hal itu membuat tali akan tahan selama bertahun-tahun.
  11. Tali polypropylene termasuk anti busuk dan cocok digunakan untuk di luar ruangan karena memiliki ketahanan abrasi yang sangat baik.
  12. Selain tahan busuk, tali polypropylene juga bisa tahan terhadap jamur, jamur, asam, dan alkali. Tali polipropilena benar-benar tahan terhadap efek air, tidak seperti jenis serat tali lainnya yang dapat membusuk jika terkena air untuk jangka waktu yang lama.
  13. Bahkan, apabila terpapar pada kondisi cuaca ekstrem atau disimpan di lingkungan yang sangat lembap, tali akan mempertahankan kekuatan dan integritasnya untuk waktu yang lama.
  14. Tali polypropylene dapat mengapung di atas air. Bahwasannya air ini memiliki berat jenis 1, dan tali polipropilen memiliki berat jenis 0,91. Sehingga, tali polypropylene bisa mengapung di permukaan dan tidak menyusut, membengkak, atau berubah bentuk saat basah.
  15. Aktivitas yang menggunakan tali ini yang berbasis air yaitu berlayar atau memancing. Tali ini mudah terlihat meskipun di airnya gelap yang digunakan untuk tali penyelamat, tambatan dan penarik, mengarahkan dan memandu perahu, dan menandai area tertentu di dalam air.
  16. Tali polypropylene ini sangat mudah digunakan. Artinya tali ini memiliki kekuatan dan ketahanan yang relatif ringan.
  17. Tali polypropylene ini terbuat dari bahan yang kuat, sehingga tidak mudah patah, dan dapat menahan simpul dengan sangat baik, serta biasanya dijual pada gulungan besar yang nyaman dengan ujung yang disegel panas. Dengan begitu akan mudah untuk ditangani.
  18. Tali polypropylene memiliki visibilitas tinggi. Sehingga yang paling sering dijual talinya yaitu warna biru, hitam dan krem. Tetapi, ada juga berbagai pilihan warna lainnya atau tersedia yang lebih cerah. Contohnya warna merah, oranye, hijau, putih, dan kuning. Pilihan warna fantastis ini bisa untuk penggunaan di luar ruangan.
  19. Warna-warna cerah memungkinkan visibilitas yang lebih baik. Kemudian dapat memungkinkan tali terlihat dalam kondisi cahaya redup, cuaca buruk dan melawan kegelapan badan air yang dalam.
  20.  Tali polypropylene ini sangat serbaguna. Tali polypropylene hadir juga dalam spektrum diameter yang luas dari 4mm-32mm. Diameter ini dapat digunakan untuk menentukan kemampuan tali dalam hal kekuatan dan kapasitas beban. Sehingga, banyak pilihan untuk produk yang serbaguna dan mudah beradaptasi, serta dapat digunakan untuk beragam pengaplikasian yang berbasis rumah dan bisnis.

Jadi, serat polypropylene ini bisa digunakan dalam berbagai pengaplikasian seperti perkerasan jalan industri. membuat beton yang sangat tahan, industri terowongan, jalan, dan untuk Mortir khusus.

Kemudian pada tali serat dari polypropylene dalam pengaplikasian yang berbeda seperti: tali terpal dan penarik, sling pengangkat, tali untuk industri perikanan, jaring kargo, tangga tali, dan banyak lagi. Struktur tali serat membuatnya tidak tergelincir dalam simpul dan sambungan.

Polypropylene

Keuntungan dan Kekurangan Tali PP Multifilament

Tali PP multifialment pun memiliki kekurangan dan keuntungan dalam penggunaannya. 

Tali PP multifilament memiliki ketahanan gesekan dan himpitan yang lebih baik dibandingkan dengan tali polipropilena monofilamen. Polipropilena monofilamen dan multifilament berbeda dalam proses produksinya dan ukuran serat yang dihasilkannya.

Keduanya menggunakan bahan dasar yang sama yaitu serat polipropilena.

Sifat fisik tali polipropilena monofilamen berbeda dari jenis multifilamen. Ketika memegang tali monofilamen, permukaannya lebih kasar dan benangnya lebih besar; sedangkan untuk tali multifilamen, permukaannya lebih halus dan benangnya lebih kecil.

Keuntungan dan Kekurangan Tali PP Multifilament

Nah, itu dia penjelasan mengenai tali PP multifilamen, mulai dari pengertian, bahan dasar, hingga keuntungan dari tali PP multifilamen. Semoga bermanfaat!   

Safira Haddad

all author posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are makes.