Batu Gerinda: Definisi, Cara Kerja, Beserta Jenisnya

batu gerinda

Perlu yang Anda ketahui bahwa kegiatan menggerinda sudah tidak asing dan sering ditemui saat melakukan berbagai kegiatan dengan mesin gerinda.

Pada mesin gerinda ini memiliki komponen utama yaitu batu gerinda. Batu gerinda atau yang biasa disebut juga dengan mata gerinda ini dapat digunakan sebagai pengasah, pengikis, pemotong, maupun mengamplas objek yang akan kita kerjakan.

Nah, untuk penjelasan secara detail mengenai batu gerinda ini simak berikut ini:

Pengertian Batu Gerinda

Menurut sumber megaperkakas, bahwa batu gerinda atau mata gerinda digunakan sebagai alat pengasah, pengikis, pemotong, atau mengamplas objek yang akan dikerjakan.

Saat menggunakan mesin gerinda Anda harus memperhatikan mata gerinda. Mesin gerinda digunakan untuk menghaluskan benda-benda kerja, mengasah dan mempertajam benda tajam semisal golok, pisau dan benda tajam lainnya.

Menurut wikipedia grinding stone atau batu gerinda merupakan batu asah sejak di zaman kuno dan dapat digunakan untuk menggiling atau mengasah alat besi.

Ada beberapa tahapan pada mata gerinda, pertama menggunakan permukaan yang kasar, kemudian tahap kedua menggunakan permukaan yang halus yang bertujuan untuk menghaluskan saat mengasah mata bor.

Umumnya mata gerinda ini digunakan di bengkel-bengkel yang mengerjakan dengan bahan logam.

mata gerinda ini memiliki kesamaan dengan batu giling, hanya saja dalam penyayatan mata gerinda lebih halus dan hasil serpihannya tak terlihat tidak seperti pisau milling. Sehingga hasil serpihan dari mata gerinda sangat kecil dan memiliki kesamaan dengan debu.

Spesifikasi Batu Gerinda

Batu gerinda atau roda abrasif merupakan roda yang terbuat dari partikel abrasif yang diikat bersama oleh berbagai zat, seperti karet, lak atau silikat. Roda ini digunakan oleh sejumlah industri, tetapi jika tidak digunakan dengan benar, maka roda ini berpotensi yang menyebabkan cedera serius.

Bahwasannya roda abrasif ini sangat rentan terhadap kerusakan, oleh karena itu saat beroperasi Anda perlu mengikuti praktik kerja terlebih dahulu. Hal pertama yang harus dilakukan saat mengkontrol adalah memastikan bahwa Anda sudah memahami sistem penandaan kode batu gerinda.

Jika material ingin dipotong dengan batu gerinda, maka terlebih dahulu harus memiliki tingkat kekerasan yang lebih kecil dari material batu gerinda tersebut. Contohnya, ketika Anda memotong besi atau metal, maka diperlukan batu gerinda berbahan alumunium oxide.

Selain itu juga saat memotong stainless steel, umumnya menggunakan bahan white alumunium oxide. Adapun saat Anda memotong batu, atau bahan bangunan, maka Anda dapat menggunakan batu gerinda yang berbahan silicone carbide.

Ada batu gerinda yang terbuat dari green silicone carbide yang digunakan untuk memotong keramik, kaca, dan material-material sejenis. Ketika memotong suatu bahan, kualitas batu gerindalah yang akan menentukan hasil potongan tersebut.

Ada lima tingkat kekasaran untuk batu gerinda yaitu kasar, sedang, halus, sangat halus, dan ultra halus.

Selanjutnya ada yang perlu diperhatikan dalam menentukan batu gerinda yang tepat untuk pekerjaan yaitu tingkat kekerasan pada material.

Selain itu, Terdapat empat jenis kekerasan dalam hal batu gerunda yaitu mulai dari sangat lunak (very soft), lunak (soft), sedang (medium), keras (hard) dan sangat keras (very hard).

Batu gerinda juga memiliki suatu hal perekatan, perekatan ini seperti resinoid yang menggunakan bahan dasar resin dan resinoid reinforced menggunakan bahan resin yang diperkuat. 

Perekatan dengan cara pemanasan dari bahan ke titik cair biasanya disebut dengan vitrified. Setelah itu, ada juga perekat yang menggunakan bahan silika (silicate).  

Nah, untuk itu Anda perlu mengetahui spesifikasi dari batu gerinda. Hal yang perlu Anda lakukan yaitu dengan melihat kode batu gerinda pada permukaan batu tersebut. Berikut ini berbagai macam kode yang digunakan untuk memudahkan Anda saat membaca spesifikasi batu gerinda:

1. Kode huruf yang menunjukan meterial batu gerinda:

  • Alumunium Oxide (A) digunakan untuk memotong besi atay metal
  • White Alumunium Oxide (WA)  digunakan untuk memotong stainless steel
  • Silicone Carbide (C) digunakan untuk memotong batu & bahan bangunan
  • Green Silicone Carbide (GC) digunakan untuk memotong keramik dan kaca

2. Kode numerik yang menunjukan tingkat kekasaran permukaan batu gerinda:

  • Kode 8-24 dapat digunakan untuk permukaan kasar
  • Kode 30-60 dapat digunakan untuk permukaan sedang
  • Kode 70-220 dapat digunakan untuk permukaan halus
  • Kode 221-800 dapat digunakan untuk permukaan sangat halus
  • Kode 801-1000 dapat digunakan untuk permukaan ultra halus

3. Kode huruf yang menunjukan tingkat kekerasan dan kekuatan perekatan pada bahan batu gerinda:

  • Kode D, E, F, G digunakan untuk tingkat kekerasan yang sangat lunak
  • Kode H, I, J, K digunakan untuk tingkat kekerasan cukup lunak
  • Kode L, M, N, O digunakan untuk tingkat kekerasan sedang
  • Kode P, Q, R, S digunakan untuk tingkat kekerasan keras
  • Kode T, U V, W, X, Z digunakan untuk tingkat kekerasan yang sangat keras

4. Kode huruf yang menunjukan jenis perekatan dari batu gerinda:

  • Kode B untuk perekatan resinoid
  • Kode BF untuk perekatan resinoid reinforced
  • Kode V untuk perekatan vitrified
  • Kode S untuk perekatan sillicate

Nah, batu gerinda memiliki spesifikasi yang berbeda, yang berarti batu gerinda terdiri dari kombinasi huruf dan angka. Jadi, kode-kode tersebut merupakan hal yang penting untuk batu gerinda.

Spesifikasi Batu Gerinda

Jenis dan Fungsi Batu Gerinda

Mesin gerinda merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi bahan kerja dengan permukaan kasar dan permukaan halus agar mendapatkan hasil akurasi yang tinggi.

Saat pengoperasian, mesin gerinda ini menggunakan mata gerinda atau batu gerinda. Karena mata gerinda ini memiliki kemampuan mengasah dan dijadikan sebagai alat potong benda kerja.

mata gerinda sendiri memiliki berbagai macam jenis. Nah, jika Anda sudah mengetahui jenis-jenis dari baru gerinda, maka Anda dapat mengoptimalkan mesin gerinda tersebut. Dengan begitu Anda mengetahui kebutuhan untuk pekerjaan Anda.

Bahwasannya, terdapat berbagai macam mata gerinda atau mata gerinda yang digunakan untuk tujuan tertentu. Alat mesin gerinda ini sangat berguna dan layak untuk dimiliki, baik untuk pekerjaan rumah tangga, atau industri skala kecil, menengah dan besar.

Berikut ini jenis dan fungsi dari batu gerinda yang tersedia di pasaran:

1. Mata Gerinda Asah atau Grinding Wheel

Jenis yang pertama ini adalah mata gerinda asah. Mata gerinda asah ini disebut sebagai grinding wheel yang merupakan jenis mata gerinda paling umum dalam pengerjaan logam. Selain itu juga mata gerinda asah ini dapat digunakan untuk mengikis permukaan logam besi, baja dan stainless steel.

Mereka terbuat dari bahan yang berbeda-beda, tergantung pada tujuannya.

2. Batu Gerinda Fleksibel atau Flexible Disc

Jenis batu gerinda fleksibel ini dapat digunakan untuk memoles atau mengikis logam khusus pada area-area tertentu. Adapun kelemahan dari fungsi batu gerinda fleksibel yaitu area yang terpotong akan lebih lebar daripada batu gerinda potong.

3. Batu Gerinda Potong atau Cutting Wheel

Selanjutnya, cutting wheel merupakan alat yang digunakan untuk memotong media logam, seperti besi mildsteel, baja, dan stainless steel, tentunya dengan menyesuaikan spesifikasi pada produk tersebut.

Hasil potongannya yaitu berbentuk seperti piringan pipih. cutting wheel yang dihasilkan lebih tipis dibandingkan batu gerinda fleksibel karena memiliki ketebalan 3-8 mm.

4. Mata Gerinda Sikat atau Steel Wire Brush

Steel wire brush atau mata gerinda sikat ini dapat membantu menghilangkan bagian permukaan logam dari karat, kerak, dan juga proses oksidasi pada permukaan logam.

Selain itu dapat mengelupas lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan tujuan menghilangkan lapisan tersebut. Alat ini memiliki dua komponen utama yaitu piringan sikat (steel wheel wire brush) dan mangkuk sikat (cup wire brush).

5. Mata Gerinda Amplas Susun atau Flap Disc

Flap disc ini memiliki bentuk piringan yang tersusun dari dari lembaran kertas amplas. Flap disc ini berfungsi untuk mengikis permukaan logam dan kayu agar dapat menghasilkan finishing permukaan yang rata dan halus. 

6. Mata Gerinda Amplas Datar atau Fibre Disc

Mata gerinda ini memiliki fungsi yaitu untuk mengikis permukaan logam dan kayu untuk menciptakan permukaan yang rata dan halus.

Fibre disc ini memiliki bentuk seperti piringan yang tersusun dari lembaran kertas amplas. Selain itu fibre disc ini bisa digunakan bersama rubber pad agar penekanannya sempurna dan menghasilkan finishing yang lebih halus.

7. Pisau Potong Keramik atau Diamond Wheel

Terdapat dua jenis dari diamond wheel yaitu pisau yang membutuhkan air untuk pelumasan (basah) dan yang tidak membutuhkan air (kering). Pisau ini berfungsi untuk memotong bahan keramik.

8. Mata Gerinda Tembok atau Diamond Turbo Disc

Jenis diamond turbo disc ini memiliki kegunaan yaitu sebagai pengikis pada bidang permukaan semen, tembok, dan marble atau granit. Selain itu juga dapat alat ini menghasilkan permukaan yang rata dan mengikis sisi dari granit agar bisa menciptakan lekukan sesuai pola yang diinginkan.

9. Mata Pisau Potong Kayu atau Circular Saw

Circular saw ini memiliki fungsi yaitu untuk memotong bahan dari kayu dan terbuat dari baja dengan TCT (Tungstaen Carbide Tipped) pada bagian ujung mata gergajinya. Dengan begitu alat ini dapat memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dan tidak mudah patah saat memotong.

Dengan berbagai macam varian produknya, pada alat circular saw yang dapat memiliki berbagai jumlah mata gerigi disebut teeth.

10. Batu Gerinda Asah Spons atau Sponge Grinding Wheel

Sponge grinding wheel ini dapat digunakan untuk memoles permukaan batu marmer dan granit agar lebih mengkilap setelah melewati proses pemotongan.

11. Polishing Pad & Kain Poles atau Wool Polishing Bonnet

Polishing pad dan kain poles digunakan untuk memoles lapisan mobil menggunakan clear coat paint. Dengan begitu mobil akan lebih mengkilap kembali.

12. Batu Gerinda Asah Non Woven atau Non Woven Nylon Wheel

Pada batu gerinda asah non woven dapat digunakan untuk menghaluskan dan mengkilapkan. Namun, batu asah ini memiliki perbedaan dengan batu gerinda asah spons dalam medianya.

Batu gerinda asah spons untuk mengikis menggunakan bahan dasar bebatuan, sedangkan batu gerinda asah non woven ini dapat mengikis dan memoles baja tahan karat dan aluminium. 

Jika Anda sudah mengenal jenis-jenis mata gerinda, maka selanjutnya Anda harus memperhatikan alat keselamatan kerja saat mengoperasikannya. Dengan begitu kegiatan kerja bisa berjalan dengan optimal dan menghasilkan output sesuai harapan.

Batu Gerinda Asah Non Woven

Bagaimana Cara Kerja Batu Gerinda ?

Industri otomotif menggunakan mesin gerinda untuk berbagai keperluan seperti finishing cat body kendaraan atau dikenal dengan poles mobil. Namun, penggunaan gerinda ini tidak hanya pada mobil; gerinda ini banyak digunakan dalam industri seperti konstruksi, pertambangan, dan lain sebagainya.

Bahwasannya mesin gerinda ini terdapat cara dalam pengerjaannya yaitu dengan menggunakan mata gerinda yang dapat berputar dan menyentuh benda kerja. Gesekan antara mata gerinda dan benda kerja tersebut ini bisa menimbulkan pembentukan permukaan, pengikisan, dan pemotongan.

Tidak seperti saat memoles mobil menggunakan polishing pad halus, mata gerinda ini bisa bersifat abrasif dan tajam. Saat Anda melakukan pemotongan dengan mesin gerinda, mata gerinda yang digunakan harus lebih keras dari benda kerja.

mata gerinda ini memiliki keunikan yaitu terdapat campuran berlian di dalamnya, karena pada berlian merupakan material yang keras dan bisa melakukan pemotongan terhadap material yang tingkat kekerasannya dibawah berlian.

Ada berbagai jenis mata gerinda, masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri, mulai dari tingkat kekerasan, bahan dasar, dan diameter disc. Hal ini harus dipertimbangkan ketika memilih mata gerinda.

Selain itu juga mata gerinda ini perlu disesuaikan agar tidak akan terjadi kesalahan selama proses pengerjaan.

Jikan Anda melakukan kesalahan dalam proses pengerjaan, maka dapat menimbulkan bahaya kecelakaan kerja, seperti mata gerinda yang patah dan bisa mengenai bagian tubuh operator.

Nah, dalam proses pemasangan mata gerinda hal pertama yang dilakukan adalah melepas mata gerinda dari dudukannya. Selanjutnya Anda bisa memasang menggunakan mata gerinda yang diinginkan. Kemudian ikuti langkah-langkah dalam memasang mata gerinda berikut ini:

1. Langkah pertama tidak boleh dengan sumber listrik pada mesin gerinda. Tujuannya mencegah risiko sengatan listrik selama penggunaan.

2. Lepaskan flange atau mur pengunci mata gerinda menggunakan alat khusus yang disebut dengan pembuka flange gerinda.

3. Saat memutar kunci flange, Anda bisa tekan tombol penahan putaran mesin gerinda.

4. Lalu, Anda bisa pasang mata gerinda ke spacer (dudukan mata gerinda). Saat mata gerinda potong keramik, Anda perlu menyiapkan ring yang perlu dipasang pada spacer. Tujuan ring ini agar mata gerinda tidak goyang.

5. Jika Anda memasang mata gerinda dengan benar, maka jangan lupa pasang kembali flange sambil menahan mata gerinda. Tujuannya agar posisinya tidak berubah.

6. Kencangkan flange menggunakan kunci khusus dari mata gerinda. Tujuannya agar mata gerinda tidak ikut berputar, dan jangan lupa menekan tombol penahan putaran gerinda.

7. Terakhir, pastikan sebelum menggunakan mesin gerinda, Anda terlebih dahulu memastikan bahwa roda gerinda sudah terpasang dengan benar dan aman sehingga tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan.

Mengapa Batu Gerinda Perlu di Lakukan Pengasahan ?

Mata gerinda ini memerlukan pengasahan atau dresing roda gerinda tujuannya untuk menjaga agar tetap tajam akibat dari terjadinya loading dan glazing.

Loading sendiri merupakan tumpulnya roda gerinda yang disebabkan oleh kotoran yang menutupi permukaan gerinda. Kemudian pada glazing yaitu tumpulnya roda gerinda yang disebabkan oleh keausan permukaan gerinda.

Nah, adapun alat yang akan digunakan saat proses pembentukan dan pengasahan roda gerinda (trueing and dressing) yaitu dreser (dresser). Pentingnya melakukan pengasahan (dressing) ini agar bisa memperbarui permukaan roda gerinda. Dengan begitu mata gerinda akan kembali tajam.

Sedangkan truing ini juga perlu dilakukan agar dapat meratakan permukaan roda gerinda. Sehingga hasil dari pengasahan akan lebih baik.

Truing ini perlu menggunakan roda intan tunggal dan arahkan 10-15 derajat kebawah dari sumbu horizontal roda gerinda. Nah, dengan begitu roda intan butiran bisa dibentuk menjadi satu, serta arahkan pada titik pusat roda gerinda.

Alat dreser ini relatif cukup mahal, hal ini karena terbuat dari bahan intan atau berlian. Kemudian, proses pembuatannya juga teknik khusus untuk memproduksinya, dan bahkan saat ini tidak banyak industri yang menggunakan berlian.

Oleh karena itu, dreser perlu memperhatikan beberapa hal seperti berikut ini:

  • Hanya gunakan dreser untuk pekerjaan truing dan dressing
  • Untuk mencegah lepasnya dreser dari dudukannya, hindari adanya beban kejut
  • Sifat intan sangat keras sangat keras dan tahan terhadap gesekan, oleh karena itu hindari terjadinya benturan ata benda yang jatuh
batu gerinda perlu di lakukan pengasahan

Nah itu dia penjelasan mengenai batu gerindaSemoga Anda bisa mengerti berbagai macam batu gerinda beserta fungsinya. perbedaan dan mengetahui produk apa yang cocok bagi Anda!

Safira Haddad

all author posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are makes.